Aksara dan Bahasa Batak 1

Binsar Parningotan Napitupulu kembali mengirimkan karya susunan kata (kamus) dan cara penulisannya dalam aksara batak sebagai bahan pelajaran bahasa sekaligus cara penulisannya dalam surat Batak. Semoga bermanfaat.


contoh1 Bahasa batak 




contoh2

sumber http://tanobatak.wordpress.com/2011/05/26/aksara-dan-bahasa-batak-1/
Jaha Sude...

Misteri Prasasti Dolok Tolong

Tidak banyak literatur yang membahas eksistensi prasasti Dolok Tolong di Balige, Kabupaten Toba Samosir ini. Seperti prasasti dan inskripsi lain yang berada di Tanah Batak di Tapanuli, prasasti Dolok Tolong seakan tenggelam dengan eksistensi ribuan prasasti di Indonesia. Walaupun prasasti ini tidak akan berpengaruh besar terhadap sejarah Indonesia secara keseluruhan, namun diyakini keanehan tetap ada karena prasasti ini tepat berada di sekitar jantung Tanah Batak. Bahkan Balige merupakan pusat perdagangan kerajaan Batak sejak dahulu kala dengan istilahnya; ‘Onan Bolon’.

Di Onan Bolon inilah berbagai bentuk hukum dan konstitusi diamandemen dengan keterlibatan langsung rakyat dan masyarakat yang juga memanfaatkan onan sebagai pusat transaksi dagang yang memang menjadi tujuan utama.

Prasasti Dolok Tolong ini seakan menjelaskan sekali lagi pluralisme masyarakat Tapanuli dan Batak yang menjadi cikal bakal budaya toleransi dan tenggang rasa yang tinggi yang dianut oleh setiap orang Tapanuli sampai sekarang ini. Sikap itu tampak dari bentuk pemikiran yang terbuka atas segala bentuk ide dan konsep. Tentunya, terdapat juga kemungkinan adanya bagian kecil orang Batak yang berpikiran picik seperti halnya di berbagai tempat lainnya di Indonesia.

Tapanuli, seperti halnya daerah lain di Indonesia, merupakan daerah yang juga banyak mendapat pengaruh dari dunia luar. Beberapa manuskrip kuno seperti Sejarah Raja-jara Barus, Hikayat Raja Tuktung dan Hikayat Hamparan Perak dan lain sebagainya, banyak menceritakan struktur masyarakat dan sosial Batak di zaman dahulu. Baik itu penjelasan mengenai saat-saat pembentukan sistem hukum dan perundangan-undangan maupun penjelasan mengenai peran orang Batak sebagai penyebar agama Islam di sekitar daerah yang sekarang menjadi bagian dari Sumatera Utara.

Dari berbagai manuskrip itu didapat sejarah Kerajaan Balige di tahun 1500-an yang saat itu diperintah oleh putra bungsu dari Si Raja Hita, putera Sisingamangaraja I yang menghilang dari Bakkara. Abang sulung dari Raja Balige tersebut bernama Guru Patimpus, seorang Raja dan Ulama, yang kemudian bermigrasi ke pesisir Timur Sumatera. Dia, yang memiliki anak-anak yang hafizd al-Qur’an, dikenal sebagai pendiri Kota Medan di tahun 1590.

Selain bukti sejarah tersebut, eksistensi prasasti Dolok Tolong diyakini merupakan bukti utama atas persinggungan budaya Batak dengan peradaban Hindu dan Buddha di Indonesia.

Menurut berbagai literatur yang secara terpecah-pecah menyinggung bukti sejarah ini, prasati ini merupakan prasasti atas eksistensi orang Majapahit di Tanah Batak. Saat itu, pasukan marinir Majapahit mengalami kekalahan pahit di Selat Malaka. Melalui sungai Barumun mereka menyelamatkan diri ke daratan Sumatera sampai ke suatu daerah di Portibi. Di sana, mereka dicegat masyarakat sehingga membuat mereka terpaksa melanjutkan pelarian sampai ke Bukit Dolok Tolong di Balige. Di Gunung inilah mereka meminta suaka politik kepada seorang Raja di tempat dari sub-rumpun marga Sumba (Isumbaon) yang saat itu menguasai wilayah tersebut.

Dolok Tolong, yang juga dikenal dengan nama Tombak Longo-longo Sisumbaon, ini merupakan sebuah pegunungan yang lumayan tinggi, dari puncaknya pandangan dapat di arahkan ke tanah Asahan, Labuhan Batu dan Angkola Sipirok dengan pemandangan yang sangat mempesona.

Diceritakan, seorang Pangeran yang mempimpin pelarian tersebut akhirnya memerintahkan untuk membuat prasasti tersebut sebagai sebuah hasil penjanjian dengan Raja dari marga Sumba tersebut dimana mereka diijinkan untuk tinggal di wilayah itu.

Pendapat lain mengatakan bahwa Pangeran tersebut juga menikahkan seorang putri yang ikut dalam rombongan pelarian kepada seorang raja Batak di tempat. Putri tersebut bernama Si Boru Baso Paet. Ada yang menafsirkan bahwa Si Boru Paso Paet sebenarnya merupakan perusakan kata dari Si Boru Majapahit yang artinya Srikandi Majapahit.

Lebih jauh lagi ada pula yang mengatakan bahwa Si Boru Baso Paet itulah yang menjadi nenek moyang orang Batak. Namun keterangan ini menjadi membingungkan karena eksistensi orang Batak di berbagai literatur telah ada berabad-abad sebelumnya dan bahkan ada pada ke-2 M telah berinteraksi dengan pelaut asing seperti yang diceritakan oleh Ptolemeus, tapi dengan nada negatif.

Tapi bila dilihat dari nama penamaan tempat itu oleh orang setempat, Tombak Longo-longo Sisumbaon, ada kemungkinan bahwa bukit tersebut merupakan pusat religi kaum animisme dan paganisme Batak dahulu kala. Arti harfiah dari kalimat tersebut adalah Hutan Rimba Yang Menjadi Tempat Persembahan. Eskistensi nama tempat ini sepertinya mirip dengan nama Dolok Partangisan di sebuah daerah antara Dolok Sanggul dan Tele yang merupakan tempat tradisional untuk memberikan sesajen berupa manusia (korban) untuk memuja roh atau dikenal dengan istilah mamele begu.

Yang sangat disayangkan adalah tidak adanya sebuah penelitian yang menyeluruh atas apa isi dan arti sebenarnya dari tulisan atau tanda yang terdapat di prasasti tersebut. Bukan tidak mungkin, selain dari dugaan kedatangan orang Majapahit, sebenarnya terdapat bentuk kebudayaan di Balige yang selama ini tidak dikenal. Atau kemungkinan-kemungkinan lainnya.

Tentu yang paling disayangkan lagi adalah rendahnya peran pemerintah daerah dalam menghormati eksistensi bukti-bukti sejarah ini. Padahal tidak sedikit dana APBD dikucurkan untuk membangun objek-objek wisata, konvensional maupun rohani, yang tampaknya sangat berlebihan dan terkesan mubazzir serta tidak produktif. Pemerintah seharusnya tidak terjebak dalam sebuah kebijakan yang malah menghilangkan nilai-nilai pluralisme budaya dan adat.

Bukan tidak mungkin apabila prasasti ini dapat diungkap lebih mendalam lagi, banyak kearifan lokal yang banyak diambil hikmahnya oleh generasi muda sekarang ini.
Jaha Sude...

BATU HOBON, NYI RORO KIDUL DAN ORANG-ORANG NINIWE

Penulis: Vida
Judul: BATU HOBON, NYI RORO KIDUL DAN ORANG-ORANG NINIWE
Artikel: PERNYATAAN DARI NYI RORO KIDUL (Ratu Pantai selatan), DEWA BRAHMANA, DEWI KWAN IM beserta DEWA DEWI Lainnya.
Kisah tentang Ratu pantai Selatan ini sudah banyak beredar diseluruh dunia dengan berbagai versi yang rata-rata menghina atau menjelek-jelekan Beliau. Saya Sebagai manusia yang beragama merasa sedih dengan kenyataan ini. Atas nama Tuhan Allah Bapa Sang Pencipta Langit dan Bumi dan Segala isinya, Tuhan Jesus Kristur dan Roh Kudus beserta Seluruh Malaikat Surga Izinkanlah Saya sebagai manusia yang lemah dan bodoh yang mendapat berkat dari Kanjeng Ratu dan Para Dewa Dewi menyatakan Kebenaran yang sebenarnya Tentang Nyi Roro Kidul dan orang-orang niniwe.

1. Nyi Roro Kidul Adalah Salah satu Malaikat Tuhan sama seperti Dewa Wishnu, Dewi Kwan Im dan Dewa Dewi Lainnya yang sangat saya puja dan saya hormati. Hanya Bedanya Nyi Roro Kidul diberkati Tuhan Sang Pencipta Memerintah sebagai Ratu yang sakti mandraguna. Dewa Wishnu, Dewi Kwan im dan Dewa-Dewi Lainnya Lebih condong Keagama.
2. Kisah Tentang Asal mula Kanjeng Ratu Pantai selatan memang benar berasal dari tanah batak. Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul adalah Putri dari Raja Tea-Tea Bulan dengan nama sebenarnya adalah Biding Laut. Namun Kisah hidup dan perjalanan Beliau sampai menjadi Ratu Pantai Selatan yang beredar saat ini semuanya dijamin Salah dan mengada ada. Mengapa demikian ? Karena Sayalah Manusia yang benar benar Mengenal Siapa Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul.
3. Semenjak usianya habis dan dijemput oleh malaikat Tuhan, Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul beserta ayah dan Saudara saudarinya Raja Biak-Biak (Raja Huti), Saribu Raja dan lain-lain tidak pernah turun kebumi dan masuk atau kesurupan kedalam tubuh manusia dimanapun. Jadi Selama ini semua yang mengaku-ngaku Hasandaran mereka adalah Iblis penipu yang berusaha menjelek-jelekkan nama keluarga itu. Hal ini Terjadi juga pada Dewi Kwan im dan Dewa Wishnu, dimana sudah ada beberapa orang penipu yang mengaku sebagai reinkarnasi (Hasandaran) beliau.

KEBANGKITAN NYI RORO KIDUL BERSAMA DEWA DEWI
Dalam Kitab Injil LUKAS 11 Ayat 29 – 32 Jelas dituliskan Nubuat Jesus Bahwa :

Pada Waktu Penghakiman Ratu dari Selatan Itu Akan Bangkit Bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka, sebab Ratu ini dating dari Ujung Bumi untuk mendengarkan Himat Salomo, dan sesungguhnya yang ada disini lebih daripada Salomo. Pada Waktu Penghakiman Orang-Orang Niniwe akan Bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengar pemberitaan Yunus dan sesungguhnya yang ada disitu Lebih dari Yunus.

- Nubuat Jesus itu Bukan Perumpamaan Karena itu dikatakan Nubuat Jesus adalah Nubuat Yunus dan Yesus Tidak mau menjelaskan lebih dari Nubuat Yunus. Mengapa ?????
Karena semua ahli taurat, dukun atau penyihir dan roh jahat tau siapa itu Ratu dari Selatan dan pasti berusaha menghalangi kebangkitannya agar nubuat Yesus Tidak terjadi. Namun tidak ada satu orang atau satu mahluk yang tahu siapa orang-orang Niniwe itu sampai mereka datang dan bangkit kedunia. Itulah Tanda Keagungan Tuhan Sang Pencipta.
- Jelas Ratu Selatan yang berasal dari ujung Bumi Hanya Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul Yang memiliki dua istana diujung bumi yaitu Satu di dasar laut Selatan Jawa dan istana Satu Lagi di atas awan-awan (di langit)
- Orang-orang Niniwe yang dimaksud adalah Dewa Brahmana, Wishnu, Shiwa, Dewi Kwan-im beserta Dewa Dewi lainnya yang menyebarkan ajaran Brahmanaisme, Hindu dan Budha. Jadi Pada Akhir Jaman atau KIAMAT I Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul beserta dewa Dewi itulah yang akan menjadi HAKIM dan menghukum Seluruh Manusia yang Hidup dan yang telah Mati ( ROH). Setelah itulah Jesus Akan dating untuk Kedua kalinya.
- Dalam Agama Hindu Kesembilan DASAWATARA WISNU telah terjadi yang pertama adalah Matsyawatara (sebagai ikan) yang menolong Nuh (Manu) sewaktu air Bah menenggelamkan Bumi dan yang kesepuluh adalah bangkit bersama-sama dewi Kwan Im, Nyi Roro Kidul serta Dewa-dewi lainnya Sebagai Penunggang kuda Putih yang menakai Pedang. Kuda Putih yang dimaksud disini adalah Manusia yang telah dipilih sang pencipta.

KEGAGALAN IBLIS DAN SETAN SERTA MANUSIA YANG BERSEKUTU DENGAN SETAN MENGHALANGI KEBANGKITAN KANJENG RATU DAN DEWA DEWI
1. Berusaha mencari, Mengejar, membunuh orang yang dianggap sebagai hasandaran atau reinkarnasi nyi roro kidul. Namun Gagal
a. Dukun (Paranormal) bersatu dengan Tokoh agama seperti Pendeta Kharismatik , Ulama dan Pemuka agama Lainnya menyebarkan kisah buruk dengan menyebarkan dan mengkotbahkan cerita bahwa Nyi Roro Kidul itu Panglimanya Lusifer si Raja Setan. Jadilah Semua orang saat ini menganggap Nyi Roro Kidul Jahat, selalu meminta Tumbal ,Suka Kawin dengan Sultan-Sultan, Santet, Susuk dan segala kejahatan setan . Semua mereka lakukan agar Nubuat Tuhan Gagal.

b. Setelah memperkirakan manusia yang dianggap sebagai reinkarnasi Nyi roro Kidul Lahir, Dukun- Dukun (Paranormal), Banyak Pendeta , Ulama dan Biksu dan pemimpin agama lainnya berusaha Mengungkapkan asal usul Nyi Roro Kidul Sebagai Putri Batak dari Raja Tea Tea Bulan. Mengapa ? Agar memancing keluar manusia tersebut dan membunuhnya.

c. Mereka melakukan Upacara Gaib Penutupan BATU HOBON THN 1996 dengan Dalil RENOVASI bekerja sama dengan Pemda Tapanuli Utara. Upacara BATU HOBON dilakukan

1. Untuk mencari dan mencuri benda pusaka yang ada di Kuburan Batu Hobon terutama Keris Sakti Nyi Roro Kidul yang dianggap Siapapun yang punya keris itu menjadi sakti mandraguna dan bias menguasai Indonesia dan Dunia. Mereka gagal Keri situ tidak disitu disimpan He…he…he.
2. agar Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul Marah dan MUncul sehingga mereka bias menangkapnya. He..he…he…Namun Mereka Gagal Kanjeng Ratu Tidak Muncul Karena belum ada perintah dari yang Maha Kuasa Pencipta Langi Dan Bumi. Mereka kesal dan kecewa lalu menyuruh setiap orang yang datang ke Batu Hobon, baik untuk berobat ataupun Meminta harta dan kekuasaan melemparkan telur dan jeruk Purut untuk menguatkan pagar gaib mereka agar tidak ada satu manusiapun yang bisa membuka BATU HOBON . Coba saudara bayangkan '''betapa jorok dan bau Batu Hobon itu akibat Puluhan Ribu Telor Yang dilempar ke atasnya dan jadi Busuk '"' …Coba Kepala Saudara atau Rumah Saudara yang dibuat Begitu Bayangkan Joroknya @@@@. Saya Sangat Sedih Ketika Melihatnya , Lebih Sedih Lagi Melihat Poparan dari Batu Hobon Yaitu Marga-marga Pasaribu, Malau, Limbong, dlll membiarkan dan mendukung kejorokan tersebut, padahal marga-marga itu yang mengaku aku selama ini sebagai pemilik batu Hobon. Ya Tuhan Maafkan mereka atas kesalahan dan Kebodohan Mereka. Saudara –Saudara Yang merasa PoParan dari Batu Hobon Sadarlah Akan Tipu daya Iblis. Sembahlah TUHAN ALLAH Saja Pakai logika kamu. Apakah Opung-opung Kamu sehina Itu ? Sadarlah…………. Opung-Opung Kamu Yang dari Batu HOBON adalah Orang baik Yang diberkati Tuhan dan pantas Saya menyebut mereka dengan ROH KUDUS. Jaga , bersihkan dan Rawat Batu Hobon. Karena itu adalah Makam Mereka. Jangan Pernah membawa Jeruk Purut atau Telor, karena itulah Yang paling dibenci Opung-opung yang dari Batu Hobon.
Puji Tuhan Akhirnya Batu Hobon Telah Kami Buka Kembali dengan Restu dari Sang Pencipta. Mulai Sekarang BATU HOBON TELAH BERSIH.

d. Pada Tahun 1998 Sekumpulan Manusia sesat pemuja setan, mereka adalah Dukun-dukun, Pendeta, Kyai, ulama dan pemuka agama lainnya berkumpul di Pantai Selatan untuk melakukan pengusiran dan penghancuran istana Nyi Roro Kidul, Tapi Lagi-Lagi Mereka Gagal. Karena Setan-setan dan manusia setan itu tidak memiliki kesaktian yang cukup, apalagi mereka takut sama air laut.
e. Kemudian dengan disokong oleh Presiden SBY (Susilo Bambang Yudoyono) Mereka melakukan upacara Gondang pemanggilan Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul di Taman Mini. Waktu itu Tiba-tiba hujan lebat sekali dan angin kencang. kalau ada yang bilang penguasa alam gaib marah tidak betul. Hujan lebat dan angin kencang yang terjadi karena Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul yang saat itu bersama-sama dengan dewi Kwan Im dan Dewa Baruna ( Brahmana) Sangat sedih melihatnya. Mereka sedih melihat ulah manusia di bumi yang lebih dari 2/3 manusia telah berseku dengan setan hanya untuk harta jabatan dan kekuasaan dengan memakai nama kanjeng Ratu dan Dewa Dewi.
Ketahuilah Saudara-Saudara Upacara Gondang itu sebenarnya untuk memancing keluar manusia yang mereka perkirakan sebagai reinkarnasi Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul, agar mereka dapat membutuhnya. DAN Mereka Gagal .
f. Mulai Sekarang Sadarlah Saudara-Saudara terutama kamu semua Pemuka agama yang telah salah jalan. Kembalilah dan bertobatlah Sadarlah Nubuat Tuhan Tidak bisa digagalkan oleh siapapun atau kekuatan apapun. Seluruh Kekuatan Surga Telah Bersatu Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul Telah Bangkit Berhasil Bangkit Kembali Bersama Orang Orang Niniwe untuk menghakimi manusia yang hidup dan yang mati. Tinggal Menghitung hari Maka Hari Penghakiman Itu Tiba. Jadi selama Masih ada waktu bertobatlah.

Saya Bertanggung Jawab Kepada Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta Untuk Tulisan ini. Saya Minta Tolong Juga Terhadap Seluruh umat beragama, terutama Bapak dan ibu Pendeta dari Agama Hindu dan Budha. Berdoalah dengan Tulus Setulus Hati Kepada Tuhan Sang Pencipta alam semesta Tanyakanlah Kepada Tuhan Siapa Kanjeng Ratu Pantai Selatan itu sebenarnya, Maka Kamu semua akan Mengetahui bahwa apa yang saya tulis ini adalah kebenaran sang pencipta. Salam Hormat saya kepada semua umat beragama agama, terutama agama Hindu dan Budha. Vidaz01110@yahoo.com
Jaha Sude...

BATAK - Andre Omer Siregar

Super fasih berbahasa Inggris dan punya skor TOEFL lebih dari 650 belum cukup untuk menjadi penerjemah Kepresidenan RI. Sebab Anda juga harus menguasai benar kosakata diplomasi, mampu ngotot dan tidak gampang bengong.

"Satu kata bahasa Indonesia, bisa tujuh terjemahannya dan masing-masing punya tekanan berbeda yang kalau salah pilih bisa fatal akibatnya," ujar Andre Omer Siregar, salah seorang penerjemah bagi Presiden SBY.

Memilih kosakata diplomasi yang sesuai, selain cepat dan tepat dengan maksud presiden juga harus mempertimbangkan implikasi dari terjemahan itu. Sebab seberapa kuatnya pesan serta pemahamannya oleh audience sangat ditentukan si penerjemah.

"Kadang kita menghaluskan agar tidak terlalu menohok, tetapi juga menguatkannya untuk memberi bobot. Bagian mana yang harus dikuatkan dan dihaluskan itu yang penting," jelas pria yang memulai karier sebagai penerjemah di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri ini.

Ditemui usai kunjungan Presiden Korea Utara, Kim Yong Nam, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/5/2012), Andre membenarkan selalu ada kemungkinan salah pilih kata, idiom, bahkan terjemahan. Bila sampai terjadi, maka sesegera mungkin harus diperbaiki sebelum tamu negara salah paham, yang dampak politisnya bisa sangat besar.

Maka kemampuan berkonsentrasi dan cepat tanggap juga menjadi persyaratan utama. Sebab seorang penerjemah dituntut untuk mampu simultan menerjemahkan secara lisan pernyataan lengkap presiden baik dalam pertemuan empat mata dan forum-forum internasional yang berlangsung selama berjam-jam.

"Kita menerjemahkannya harus ngejar kalimat demi kalimat. Kalau sampai bengong, bisa-bisa blank. He he he," papar PNS Kementerian Luar Negeri itu sambil terkekeh.

Sebagai persiapan memimalisir kesalahan, Andre selalu mendapat pengarahan langsung dari Presiden SBY sesaat sebelum mulai berpidato. Apa saja yang hendak disampaikan dan bagian mana yang perlu mendapatkan tekanan dan sekeras apa tekanan tersebut harus diberikan.

"Kita juga berkoordinasi dengan penerjemah tamu negara, agar saling paham konteks pidato masing-masing," sambungnya.

Persiapan lebih panjang, dilakukan bila pidato hendak disampaikan dalam forum internasional yang bersifat teknis. Materi awal pidato yang dibuat oleh kementerian teknis yang sering terlalu teknis harus diperbaiki dan disesuaikan kembali keterkaitannya dengan konteks forum bersangkutan.

"Kan tidak semua harus presiden yang sampaikan. Bila ada istilah teknis yang belum paham, kita juga tanya lagi ke kementeriannya agar tidak salah menerjemahkan nanti," jelas Andre.

Kualifikasi lain yang wajib dimiliki oleh penerjemah Kepresidenan adalah kemampuan untuk ngotot dan bernegoisasi. Sebab di dalam forum-forum internasional yang diselenggarakan di luar negeri, sering kali penerjemah dilarang masuk ruangan dengan alasan panitia sudah menyediakan tenaga penerjemah.

"Di forum KTT dan negara tertentu sering penerjemah dilarang masuk ruangan dengan alasan sudah ada penerjemah. Tapi kita harus ngotot memaksa masuk sebab setiap saat dibutuhkan presiden," ujar Andre.

Berminat jadi penerjemah kepresidenan seperti Andre?
Jaha Sude...

SBY - RAJA BATAK ?

Ratusan orang Batak yang tergabung dalam Aliansi Batak Seluruh Indonesia (ABSI) turun ke jalan memprotes dan mengecam rencana pemberian gelar Raja Batak untuk Presiden SBY. Aksi dimulai dengan mengelilingi Bundaran HI sebelum bertolak ke Istana Negara.

Mereka merasa, rencana TB Silalahi yang ingin memberikan gelar Raja Batak tersebut telah melecehkan warga keturunan etnis Batak dan sarat kepentingan politis serta tidak pantas dan tidak pada tempatnya.

Para demonstran menilai sosok pribadi SBY tidak pantas menerima gelar tersebut, mereka juga menganggap SBY yang menurut para pemuka Agama di Indonesia merupakan tukang bohong, tidak bisa seenaknya menjadi raja bagi orang Batak.

Sementara itu, di Medan juga terjadi aksi unjuk rasa penolakan pemberian gelar Raja Batak kepada SBY. Aksi ini dilakukan oleh LSM PNPB (Partungkoan Naposo Bangso Batak), mereka menentang keras pemberian gelar Raja Batak untuk SBY. Aksi ini berlangsung di dua lokasi, tepatnya di Bundaran Sudirman dan Patung Sisingamangaraja, Medan.
sumber http://khasbatak.com/index.php/home-website-khas-bataknya/berita-daerah/126-sby-raja-batak-
Jaha Sude...

Kamus Bahasa Indonesia - Batak

Nion ma Kamus Bahasa Indonesia-Batak napinatupani amanta Binsar Parningotan Napitupulu. Disiala naung dipatupa Kamus on, boi ma nian dianka dongan na so pola mangantusi dope bahasa batak tarurupi tujoloanni ari on, ipe diangka dongan naung manjaha Kamus on, porlu do nian lehonon muna angka di nahurang lobi dikamus on, mauliate.

abang abang - angkang
abg (anak baru gede) bajarbajar, siuoruor
ada adong, ada, tidak ada-soada
adik adik lakilaki - anggi
adop hadap; maradophon
adu alu, aluhon – adukan, dialuhon – diadukan, mangalualu – mengadu nasib
agak tar; agak cantik – tar uli
agap tawa terbahak-bahak
air aek; air terjun – sampuran, air mata – ilu, menetes air mata – manetek ilu; basah – maraek
ajak togi, mengajak manogi, ajaklah – togihon, pemimpin – partogi
ajimat parsimboraon, simbora parlapikon
aku ahu; mengakui – marhatingkoshon
alot jogal
amat, mengamati tillik; manilik, maniliknilik
ampat opat
andai molo, andai kata bisa – molo boi nian
angin alogo – angin ribut – ampilas
antar taru; antarkan – taruhon
antuk ondok, mengantuk mondokondok
apa aha; mengapa – mahua, apapun – lan
apel tandang, pergi ke rumah gadis untuk pacaran – martandang
appear agar; appearance – agar, bagak, dorang, jeges, jagar, lago, uli
arah odong, dipaodong – diarahkan; dompak, dompak hambirang – arah kiri, dompak siamun arah kanan; dihadapi –didompahi; diarahkan – dijuju
arang agong
arti lapatan, artinya – lapatanna
asam igar, rudang; terlalu asam – maigarhu; jeruk asam – unte rudang
asap timus, berasap – martimus
asing duru; diasingkan – sipaduruon
atap tarup
atur ture, mengatur – pature, palsu – pinatureture; aturan – ruhut; aturan peradatan – ruhut ni paradaton
awas, jaga ramot, mengawasi, menjaga – mangaramoti
ayah amang
ayo tole, ayo lah , tole
bagaimana beha, boha, apa yang harus dikerjakan – beha bahenon, boha bahenon
bagus jeges
bahas uhal, membahas, manguhal, menganalisa
bahaya mara; ditimpa bahaya – marmara, tempat bahaya – parmaraan
bahu abara, diabarai, mangabarai, parsitangkingon. Diabarana i do dibahen siboanonna i. Diabarai ibana do sude harugian i. Ibana do mangabarai sude ulaon i.
baik denggan, diperbaiki – dipadenggan, padengganhononhon
bajak tinggala
baju, pakaian abit
bakar tutung; terbakar – matutung; heater (pembakaran) – tataring
bangun dungo
banyak torop, godang, banyak yang kamu tahu – godang parbinotoanmu, sangat banyak – bahat nai; banyak orang – torop jolma; banyak orang – torop jolma; kebanyakan -pagodanghu
bapa, ayah amang
barang dagangan boniaga
batang kambona, sebatang – sangkambona
bayar garar, kubayar – hugarar, membayar – manggarar
baur saor, berbaur – marsaor
bebek bibi
bekal borhatborhat
bekas tihas
bela tutur, pembela – panuturi, memembela – manuturi
belakang pudi; terbelakang – parpudi; dibelakang – dipudi; dibelakangi – ditundali
beli tuhor, membeli – manuhor, di beli – nituhor
benar tingkos, toho; membenarkan – marhatohohon; tutu; sebenarnya – antong
benih boni
benjol punil, boasa punil bohim, marbadai do ho?, berbenjolbenjol – marduguldugul
bentak songgak; dibentaki – disonggahi; saling mementak – masisonggahan
bentang alam hajangkajang
berangkat borhat
berat borat; keberatan – haboratan
berdiri tindang, jongjong
berhenti sohot, maradian
beri lehon; memberi – mangalehon
beringin jabijabi
berkas, bungkus borhos; seberkas – samborhos
berkat pasupasu
bersama-sama rampak, rampak do sibenet dohot lae na i
bersih ias, bersihkan – paias; dengan jujur – ias ni roha
bertambah, ganda more
besar balga; lebih besar – balgaan; terbesar – umbalga; jalan besar – dalan balobung; besar – bolon, terlalu besar – pabolinhu
besok sogot, besok lusa – sogot haduan
bidan sibasoh
bijak ampa, bahasa ladang – arda diladang; bahasa bijak – ampa ardang;
bijaksana bisuk
bilang dok; yangdikatakan (dibilang) – pandok; katakan – dokkon
bimbing togu, membimbing – manogu
bingung bojok, (heran) longang, maoto (oto)
bisik husip; husiphon ma tu ahu aha do na dibagasan roham
bohong gabus; berbohong – margabus; pembohong – pargabus
buah parbue
bual buras, kombur; berbual – markombur
buang ambolong, ambolonghon; pembuangan – panduduron
bujuk, mohon elek, elekelek, bujukan – pangelek, membujuk – mangelek
buka buka, buha
bukit robean, robean na timbo (dolok)
bulan bulan, bulan tula – bulan purnama?
bulat tingko, gonong
bumi, dunia portibi, hasiangan
bundar tingko, lunjung
bunuh pamate, pembunuhan berencana – todos, pusa
bunyi huling (kuling); berbunyi –mangkuling; lonceng – hulingkuling
burung pidong; pidong patiaraja; pidong sigak; pidong imbulubuntal; amporik; pidong araroma; pidong lote – burung puyuh
buta pitung, mapitung
cabut bubut, mambubut, mencabut, mangurati; borgat (cabut untuk tumbuh2an, bersama akarnya); maborgat – tercabut; mamborgat – mencabut
cakar tambirik,
cape loja
cari lulu, lului; mencaricari – lulululu, mencari – mangalului
cecer, serak sabur
cekatan bontis
cela, raib tihas
cepat tibu
cerdik, bijaksana bisuk
cerita torsa, torsatorsa, cerita rakyak – turiturian
ceroboh, keras kepala, suka melawan tois
cicak boraspati
cicip dai, rasakan – daihon
cincang tanggo, mencincang – mananggoi – sangsang
cinta, kasih holong
cium umma, mangumma, masiummaan, masiummaummaan – bercium-ciuman
coba, dicoba disuba
cubit gotil, unang sai gotil anggimi
cukup sae
cuci buri, air pencuci – aek pamurion
curi tangko; mencuri – manangko
dahi, muka, wajah bohi
dagangan boniaga, tigatiga; marboniaga – berdagang; parboniaga – pedagang, dagangan – tigatiga, berjualan – martigatiga
daki, mendaki, naik, menanjak nangkok, mendaki ke bukit – nangkok tu dolok
dalam bagas
danau tao
dapat dohar, didapat, diperoleh – mandohar
dari sian, dari situ – sian i
datang ro, sudah datang – nga ro, nungnga ro
daun bulung, daun beringin – bulung ni hariara
debat sinambul, tukang debat – parsinambul
dekat jonok
delapan ualu
dengar bege, didengar – dibege
dengkul, lutut dugul, ulu ni tot, mendengkuli – mandugul
depan jolo, ke depan – tujolo, masa yang akan datang – tujoloan, dahulu – najolo, pertama – parjolo
deras, lebat dobar; mansai dobar do parbue ni pinasa i; dobar do udan i
derita, penderitaan siaginon, parniahapan
desak abuk, diabuk, mangabuk, mabuk, pangabuk. Unang sai abuk ibana
dia ibana
diam sip, hehem, pendiam – sijalo sipsip
didih gurgur, mendidih – magurgur
dingin ngali
doa tangiang; tabas
dua dua, duabelas – sampulu dua
duga agak – sura
dunia portibi
ejek ehet, mangehet
elang (burung) lali
emas sere, emas palsu – suasa
embun ombun
enak tabo; tabo ma lompalompa ni inang on; enak didengar – lengenlengen
enam onom
filsafat risa, filosofinya – risana; ilmu filsafat – raksa risa
gagak (burung) sigak
gali, telaah uhal; menelaah – manguhal
gampang mura, sangat gampang – sai nura
ganjil geduk
gelap holom
gema saringar
gemetar manggirgir
gendong abing, abin, mangabing, diabing, abingan
gerak, bergerak, mulai melangkah hinsat
gerangan ulaning, apa gerangan – aha ulaning
gerimis simbur, simbursimbur
gimana, bagaimana beha
goblok oto
guna hasea; menggunakan – marhaseanghon; memanfaatkan – mamparhaseanghon
gundul saesae
habis suda, habis-habisan – tumpur
hajat lolo, palolo jabu – hajat membangun rumah, hajat melaksanakan pekerjaan – palolo siulaon; hadirin – loloan na torop; berkumpul – marlolo
hak tohap, agat; hak milik kita – aganta
hambur, berserakan abur, diaburhon mangaburhon, maraburan, marabur, maraburabur
hanya holan, hanya sedikit – holan saotik, ondeng
hanyut maup
haram rumar, hata rumar – kata kotor, kata yang tidak sopan
harap sinta harapan/citacita – sintasinta, diharapkan – dipasinta
hari ari
harta agat, arta, hamoraon, ugasan
hasea berguna; so hasea – tidak beguna; marpahaseang, humaseaan – lebih berguna
hasil omo, bekerja – mangomo. penghasilan – naniomo
hati, perasaan roha, senang hati las roha, hatihati – nangetnanget, nanget
hebat bongak, mininggikan diri – pabongakbongakhon
hembus ombus
henti, diam so; berhenti – paso
hidup ngolu
hijau rata; menghijau –ratarata
hilang mago
hitam birong
hitung etong
hujan udan, hujan es – ambolas; udan na so hasaongan, alogo na so hapudian
hutan harangan
hutang singir
hujan udan, hujan es – ambolas
ibu inang, ibu yang baik hati inang soripada, inanta i, our madam
ikan dengke, ikan mujahir – dengke jair
ikat kepala bulang
ikut ihut; mangihuti; dohot; pengikut – parsidohot; ihit, mengikuti – mangihiti
ilmu raksa, mangaraksa-berilmu, pengetahuan – pengetahuan
indah uli, betapa indahnya – mansai uli
ini on, seperti ini – songon on
injak dege
ipar tunggane, hubungan antara suami dan saudara istri – partungganean
istri ripe; istrinya –ripenai; calon istri – oroan
itu, seperti itu I, songon i, songon an
jadi saut, gabe
jahat jungkat, berhati busuk – geduk
jahe pege
jalar insir, ular menjalar – manginsir ulok
jam pungkul, jam berapa – pungkul piga
jambu batu antajau
jampi tabas
jangan unang, jangan sampai – sotung, jangan sampai rusak nanti – sotung sega annon
janggal haduk
jantung taroktok; bukbak taroktokna – berdebar jantungnya
jatuh dabu, madabu, jatuh untuk manusia tinggang
jauh dao
jawab alus, menjawab –alusi, dijawab – dialusi, saling menjawab – masialusan
jebakan lupaklupak
jejak bogas, menetapkan langkah (untuk masa depan – pernikahan) – parbogasan
Jelajah adang. Nungga sude diadangi ibana alai ndang jumpasa
jelas, menjelaskan nalnal, panalnalhon, patiar; jelas terlihat – tedak, tedak songon indahan di balanga
jelek roa; terjelek – rumoa
jengkol joring
jenis, ragam ragam
jernih tio
jodoh rongkap
jujur tigor – (tidak jujur) geduk
kacau gaor; kacau balau – sursar
kadang sipata
kain, pakaian abit, diabiti, diabithon, mangabiti, marabit, parabiton
kakak/adik(perempuan) ito
kaki pat
kalau molo
kambuh manombo
kami hami
kamu hamu
kandungan tabutabu, kandungannya – tabutabuna
karena alana
kasih lehon, kekasih – hallet, kasihan – asi
kasur podoman
kata hata, dok ; katakan – hatahon, dokhon; sepatah kata – sangkambaba; katakan - dok, paboa; dikatakan – didok; dipaboa
kau ho
kawan dongan, kedan
kawin sohot, mengawinkan – pasohot, perkawinan – parsohotan; berrumah tangga – marhasohotan
kaya mora; berada – mamora
kebenaran sintong, kebenaran yang tak perlu dikatakan – hata hehem
kecil metmet, hetek, saling menganggap rendah – masihetehi; sebagian kecil-punsu tali; masa kecil (anak2) –gelleng
kedai lapo, kode
kejut hiap, terkejut – tarhiap
kejut, terkejut, cemas muningan, boasa muningan ho hasian
kekasih, pacar hallet
kelahi bada, berkelahi – marbadai
kelapa harambir
keluar haruar
kemarin nantoari
kembar silinduat
kenal tanda, terkenal – bongal
kendala abat, abat-abat- berbagai rintangan
kepala ulu, simanjunjung
kerabat ampara (sisolhot)
keras pir, terlalu keras – papirhu
keriap gulmit, manggulmit
kering hasang, mahiang
keringat hodok, keringatan – hodohan
kerja ula; bekerja – mangula; kerja keras – todos; kerjakan ulus, pekerjaan – ulaon; gotong royong – mangarumpa
keruh litok; litok aek di jae tingkirhon tu julu – keruh air di muara, lihat ke hulu
ketika andorang, hatiha
keturunan pinompar, pomparan
kilat hillong, mengkilat – marhillong
kira rimpu, rippu; kirakira – hirahira, kukits – hurimpu
kirim tongos, mengirim – manongos
kodok tohuk, tojak
kosong rumar, harus dihabiskan – ingkon rumar do i
kuat gogo, togar
kukuh togu
kulit hulinghuling, kalimat tanya untuk suatu tekateki – hulinghuling ansa, jawabannya ansa, atau hutisa
kumpul lolo, berkumpul – marlolo; hadirin – loloan
kusut rundut
koreksi, perbaiki pature; marsipatureturean
kuda hoda
kumpul pungu; berkumpul – marpungu; kumpulkan punguhon
kunjung topot, mengunjungi – manopot
kurang hurang; kekurangan – hahurangan
kusut rundut
kutuk sapata – bura
ladang hauma; berladang – marhauma
lagi dope, muse
lagu logu, marlogu sada, marlogu dua- ende
lah ma, nian – baenma, unang manian
lahir bila yg lahir laki-laki disebut tubu, bila yg lahir perempuan disebut sorang
laki baoa, lakilaki – dolidoli
lalai lalap
lalat lanok
lalu, berlalu salpu
lampias sombu, melampiaskan rindu – pasombu sihol
langsung tidak menunggu-nunggu – pintor
lapang tardas, lapangan rumput – adaran
lapar male, kelaparan – haleon
lari lojong, berlari – marlojong; lari terbirit-birit – lintun
lawan alo, dugu, maralo, mardugu-melawan
layu malos, mabap
lepas talhus
lepau, kedai lapo
lepek, basah kuyup tonu
lembu jantan jonggi
lempar sampat, lemparkan – sampathon, dilemparkan – disampathon
lenggang ambe, berdendang – mangambe
lengkap timpas
lengket longkot, lepas – longkang
lengkuas halas; tuhor jolo halas i asa mangalompa itom
lewat lewat –bolus; , melewati mamolus; dilewati – dibolus; lewat (waktu) – bolus
iar riar, hijang, unto boruboru na riar (hijang)
liat, kaku jogal
licin sulandit tergelincir – tarsulandit
lidah dila, abas, albas, mangabas – melambai, mangalbas
lihat bereng, tingkir
liur tijur, ijur, manijuri – meludahi
lima lima
limpah arar, marhuarar -berlimpah
lonceng hulingkuling
lompat timbung; melompat – manimbung; tollu, manollu – melompat kebawah
ludah, air liur tijur
luncur runsur
lurus, jujur tigor, manigor, hatigoran, partigor, patigorhon panigoran
lutut, dengkul ulu ni tot
mahal arga, arga do bona ni pinasa
main meam, permainan – parmeaman
maju (agung, timbul, berjaya) timbul
makan allang; pangan; makanan – panganon, allangon; sipanganon
makmur duma, maduma; kemakmuran – hadumaon
malam borngin
malas age, bermalas-malasan – mageage, measeas
malu ila; memalukan – pailahon; saling memalukan – marsipailaan; urak, malu aku – murak ahu; dipermalukan – dipaurak; tarurak, paurakhon, haurakon
mampet, macet sundat
mandi maridi, mandi diluar – martapian
manis tonggi, terlalu manis – patonggihu, paling manis – tumonggi
mati mate, monding, parjolo; mati tiba2 – tidas, menghembus nafas – tos hosa; mati tenggelam – mogap
minta ido, meminta – mangido, permintaan – pangidoan
muka(bagian tubuh) bohi
muncul mullop, muncul berulang-ulang – mullopullop
pemamah biak sigagat
mama inang inong
manusia jolma, manisia
masak lompa, memasak – mangalompa; masak dengan asam saja – ura, yang dimasak dengan asam – naniura
masak (buah) mabe, malamun
masih dope, masih ada – adong dope
masuk bonggot, tempat masuk – habongotan
mata mata, simalolong; mata air – pansur
mau olo, saya mau – olo do ahu
melata manginsir
mentah tata; martata sumping -tersenyum
merah rara
mereka nasida
mimpi nipi, pemimpi – parnipi
minum inum
minyak miak; maiakna ma jo panggorengna
miskin pogos; melarat – lea pogos
mudah mura, mudah – mudahan – mudahan, semoga anggiat
mulut baba, sepatah kata – sangkambaba
musuh tihus, manihus – mengejar musuh
muncul mullop
murtad tundal, panundalan – kemurtadan, panundalan manginsobut tu ho
nafsu pangimbung, pangimbungna – nafsunya
naik nangkok
nakal tilhang, jekjek
nangka(buah) pinasa
nanti annon
nasib siahapon
nasihat soso, kunasihati – husosoi
naung (teduh) ingan, bernaung – maringan
nikah, menikah untuk lakilaki mangoli, pelakunya pangoli, untuk perempuan muli, yang dinikahi – nanioli, menikah kembali – imbangna , panoroni
nyanyi ende; bernyanyi – marende; nyanyi cinta – ende ende arur
nyata nata; terbuka, jelas – tedak; terus terang tidak sembuny2 atau berpura-pura – sitedak rupa siboto goar
nyeri borit
obat, mengobati mandaoni
oleh oleh karena itu – angkup ni i
olok rehe memperolok – mangarehe, contoh birong gelek, sirara obuk, sihariting mosok dll
orang halak; jolma
pacar hallet
padang gurun halonganan
pahat lotik
pakaian abit, diabiti, diabithon, mangabiti, marabit, parabiton. Abit na arga do pinangkena i Nang pe rintik ibana, alai tong do diabiti bondana i.Painte jolo diabithon mandar na i. Angka ina do disuru mangabiti ina na monding iingkon marabit do angka namarbaju parhobas i asa denggan
paku labang
palsu, menyimpang dari kenyataan lipe, pinatureture, emas palsu – suasa
panen gotil; memanen – manggotil
panggil, undang jou, saling memanggil – masijouan; undangan joujou
pangkal bona
pangku abing,abingan-pangkuan, diabing-dipangku , mangabing-memangku. Abing ma jolo anakmi asa pasusu. Diabingan ni inana I do ibana modom. Diabing ma anakna I huhuty dipasusu. Boasa ho mangabing anakmi, tudia horoha inantam
pantang subang, orang yang mempunyai pantangan – parsubang; menjadi pantangan – tarsubang
pantas, bagus, cocok, pas tama; une – naung une ma sude na binahenmi
parit bondar
pasar onan
patah, rusak matopik
patut tama
payudara tarus, putting payu dara – ulu ni tarus; manarus – menyusu; patarushon – menyusui; adop
pedih ngotngot
pemimpin, panggilan untuk penghormatan raja
pendek jempek
pengumuman tingting; mengumumkan – martingting
penuh gok; dipenuhi – dipasiat – dipasiatma pangidoanki
pepaya botik
perahu solu, berperahu – masisoluan
peraturan, hukum patik
percaya, dapat dipercaya bontor
percik percikan pispison
perempuan boru
periuk hudon
perjanjian padan
perkakas tenun sabang
perlu ringkot, mangaringkothon
pernah hea; tidak pernah – ndang hea
permisi santabi
perut boltok
pesan tona
pesta, rapat lolo; berkumpul – marlolo; kumpulan – loloan
peti mati abal-abal
petuah pitua, pitua nitabas ingkon jumolo disiup
pijat dampol
pilih pillit; memilih calon istri – mangaririt, pemilih calon istri – pangaririt
pindah morot, morot tu na asing
pinta tami, meminta – manami
pintar bistok
pintar malo; belegak pintar – pamalomalohon
piring pinggan
pisah sirang
pisau sadap agat, tukang sadap – paragat
potong tanggo, memotong ( dengan parang) – mananggo
pudar sosa
pukul balbal, dipukuli – dibalbali
pulang mulak, pulang kerumah – mulak tujabu
pundak abara
pungut ain
putih bontar
putus tos, matos; memutuskan – manotos; manotosi
rahasia umum hata haurahon
rajin ringgas
ramai torop
rantau ranto, ratto, pangantantoan
rapat, musyawarah rapot
rasa taon – dirasa ditaon, merasakan – manaon; mengalami duka cita – marsitaonon; sependeritaan – sapartinaonan
rasa
ahap; dirasa – diahap; penderitaan – parniahapan; roha; perasaannya – rohana; terge, manerge, diterge rasa dai, enak rasanya, tabo daina, dirasai – didai

rasa dai, enak rasanya, tabo daina, dirasai – didai
rasa roha, kurasa – huroha
rela pos, rela hati – pos roha
rendah hetek; rendah hati – serep roha
rindu sihol; merindu – masihol
rintangan abat-abat
rumah sopo, jabu, bagas
rumput duhut, merumputi – manduhuti, marbabo, mambaboi
rusak sega, merusaki – manegai
saat uju, saat ini – uju on; ombas, saat ini – di ombas on
sabar, bersabar saep
sahabat aleale
saja ondeng, sambing
sajak ardang, pangardang – pembuat sajak
sakit hansit, sakit sekali – hansit nai; borit; menyakitkan – naboritan
sakit sahit, sedang sakit – marsahit
salam (tangan) jalang
salam selamat, sejahtera, teguh horas
sama dos, sama rata – ris
samar, menyamar tinda, patinda rupa
sampai sahat, ro dina, rasirasa; sampai sekarang – ro dina saonari, sahat tu sadarion, rasirasa nuaeng; sampai mati – rasirasa mate
sangat pala, apala, sapala; sangat panjang – apala ganjang
sangat sai, sangat-sangat – mansai, sangat gampang – sai mura, sangat-sangt cantik – mansai uli
sanggup tolap, tolap gogo; yang aku sanggup – tolap au
santun donda
sarong mandar
satu sada
sawah saba
saya ahu, iba
sebar, serak, tersebar marserak, menyebarkan – paserakhon; parserahan – tempat yang tersebar
sebelas sampulu sada
seberang ipar; menyeberang – taripar, menyeberangi sungai – manaripari batang aek
sedia tupa; menydiakan patupahon
sedia, siap rade, sudah sedia – nungga rade, disiapkan, disediakan – diparade
segera, tergopohgopoh busbus, menggugurkan kandungan – busbushon
segi suhi, bersegi-segi – marsuhisuhi
sekaligus huhut
sekarang nuaeng, saonari
selamat, pelihara ramot, menyelamatkan, memelihara – mangaramoti
selesai sae,sidung, sudah selesai nungga sae; pasidunghon – menyelesaikan; penyelesaian -pansidungi
selimut ulos
semak somak
semangat simangot
sembilan sia
sembunyi, tersembunyi, tersumbat solpa
sempat sanga, menyempatkan – pasangahon; kusempatkan – husangahon
senja botari
sembur bursik, disemburkan – dibursikhon
sempurna tang
semua luhut, saluhut, semuanya – saluhutna; sude, semuanya – sasudena
semut porhis
sengat doit, menyengat – mandoit
seperti songon
sepi, sendiri punjung, – mati tak ber anak – mate punjung; tersisih – tarpunjung
sepuluh sampulu
sesak ponjot
sesal humordit
serak, jatuh berserakan abur, diamburhon, mangamburhon, maramburan, marabur, marabur-abur. Abur do eme na inoanna i. diaburhon do indahan na di piring na I ala ni murukna. Holan ibana do mangamburhon arta ni amana i. Maramburan do baras sian karung na matombuk i. Marabur do ilu sian mata ala ni ngotngotna
seru (kata seru) ate
serupa suman
siang arian
siap, sedia rade, sudah siap – nungga rade
sifat bangko, tibas
silau sillak, marsilak; kemilau – sumillak
silsilah tarombo, partuturan
sinar sondang, rondang (bulan)
sirih napuran, napuran tanotano
sobek ribak – dirobek – ribakhon, menjadi sobek maribak
sopan pantun, bersopan-sopanan – marhapantunon
suara soara
subur, memberikan hasil yang baik berkembang biak dengan baik sinur
sudah nga, nungga, sudah datang – nungga ro
suka, rajin, bersemangat girgir; tung mansai girgir do ibana na markarejo i
sumpah tolon – bersumpah – manolon, patolonhon
sungai binanga, batang aek
susah susa, jangan sampai susah kita– sotung susa hita
tabah, tekun benget
tabung bambu abal-abal
tahu boto
taman porlak
tambah tamba, lam; tambah kuat – lam gogo
tampar pastap
tanaman suansuanan
tangan tangan
tangkap (maling) barobo
tanya sungkun, pertanyaan – sungkunsungkun, muningan; saling bertanya – masisungkunan
tatap tatap; menatap – manatap
tawa engkel, marengkel, mengkel, mengkelengkel, terbahak-bahak – mengkel suping, saling menertawakan – masiparengkelan
tebang taba, kayu itu ditebang – ditaba hau i
tebing tolping
tega hum ; tega hati – hum roha
tegap togos
tegar tohom
teguh togu
teguk dorguk
tekateki ansa-ansaan
tekun (tabah) benget
telan bondut
telanjang saesae, marsaemara, salangsalang
telur pira; tolor; buah pelir pirapira; bertelur – marpira
teman dongan; teman membuat kita berharga – dongan do hatotoga
tembakau timbaho
temu jumpang, domu; bertemu – pajumpang, mardomu; pertemuan – pardomuan
tempat ingan, inganan; tempat tidur – podoman
tenang pos, tenang hatimu – pos roham
tengah tonga
tenggelam bonom
tenggen, setengah mabuk mordong
tengok tingkir
tentu tontu, ate, men-iakan/meyakinkan – antong; meminta persetujuan – ate, memastikan tontu
tepat topet
tepuk tangan marlapaklapak (martolap)
tepung beras nitak, nitak gurgur ( tepung beras jang lembut)
terang tiur; torang; terang bu;an – rondang ni bulan i
terbang abang, habang
terbalik tundal
terbang habang
terbirit-birit lintun
terbit poltak (bulan); binsar (matahari)
terbuka (jelas) tarngap
terima jalo, menerima – manjalo, terima kasih – mauliate
ternak pinahan, ternaknya gemuk2 – pinahanna pe mokmok
tiang penyanggah panangga
tidak ndang, tidak ada – ndang adong; tidak ada – soada, Soada na hurang diibana
tidur modom, podoman-kasur; tertidur – tarnono; tidur nyenyak – renge modom
tiga tolu
tikar ampe
timah hitam simbora
timbang antan, menimbang-nimbang – mangantan; timbang,perkiraan – rajum, dipertimbangkan – dirajumi
timbul timbul
timur habinsaran
tinggi timbo
tinta mangsi
tording peraturan
tuak tuak na tonggi, tuak na pang, tuak tangkasan
tuan rumah (pemilik acara yang bertanggung jawab) suhut
tujuh pitu
tuli nengel
tulis gurit, tuliskan – gurithon; surat, menulis – manurat, tuliskan – surathon
tumpah sabur
tunda, menunda mahilolong
tunggu ima, inte, paima, painte, ditunggu – dipaima, dipainte, tunggu dulu – inte ma jolo
tunjuk tida, patidahon
tuntun togu, menuntun – manogu, manogunogu
turun tuat; keturunan – pinompar, pomparan, rindang
uang hepeng, humisik
ubi, ubi kayu gadong
ujung ujung
ulak kembali, paulak – kembalikan
ungkap, terungkap tardas
upah upa
usai simpul, sae
usir bali, mengusir -pabali
wajah, muka bohi
waktu tingki, tikki ; zaman dahulu –tingki na galia; hatiha
warisan arta pusaka X paneanon (ima kuasa na dohot paksa
wibawa tunggun, sanggam
Rate this: 48 Votes
Like this:
Suka
7 bloggers like this post.

Februari 6, 2010 tanobatak
Kategori: Surat Batak Kaitkata: B. Parningotan, Bahasa Batak, Budaya, Surat Batak
158 Tanggapan Kepada “KAMUS INDONESIA – BATAK”
Doridar Manalu
Februari 7th, 2010 pukul 15:11
Kalo ‘prikitiew’, bahasa bataknya apa pak ?? …

Horas..

HOSBI USNURA HUTAGALUNG
Februari 13th, 2010 pukul 21:15
MAULIATE GODANG MEMBANTU SAYA BELAJAR BAHASA BATAK

Tono
Februari 22nd, 2010 pukul 07:44
bagus ni artikelnya dan sangat menarik,,,ijinkan aku berbagi informasi d sini…ni aku nemu web gratisan..semuanya serba gratis,download mp3 gratis,download video gratis,software gratis..malah ada jasa pembuatan web gratis bagi yang ingin punya web tapi gak bisa buatnya dan promoter band indie gratis..kunjungi aja http://www.pelanginada.co.cc semuanya gratis

B.Parningotan
Februari 23rd, 2010 pukul 18:32
KAMUS INDONESIA – BATAK LANJUTAN 1

adik lakilaki, perempuan anggi
ajak togi; mengajak manogi; ajaklah – togihon; pemimpin – partogi; mengajak, mengundang – marhara; undangan – harahara
akal,membodohbodohi angat
akhir usil; akhir (dimana segala urusan selesai) – usil
alangalang ri; api yang menjalar di alangalang – api di ri
alhamdulilah tuanima, sai sautma, anggiat ma
ambil buat; ambil alih – manoring
anak anak lakilaki- anak, anak perempuan – boru; anak haram – anak gampang; anak kandung-– anak mata; anak yang lahir di pekarangan sendiri(ayahnya tidak ada lagi- tentu terjadi akibat perbuatan kerabat ayahnya, ini diakui demi penerus marga, keturunan – anak mansalong; panggilan anak laki2 kecil – ucok; panggilan perempuan kecil – butet
angin alogo; angin ribut – ampilas; angin sepoisepoi – alon;disini sejuk – purpur do dison; mengangini – purpur, mamurpur – mengangini padi; halipurpuron – masuk angin, papurpurhon – menyejukkan; yang berkhasiat menyejukkan – pamurpuri
angkat handit; diangkatlah keranjang itu – dihandit ma hirang i
api api; gara api; gara api
arah tungkan(a.k); da tungkan i da tungkan on – kearah situ dan kearah sini
asing duru, leban; diasingkan – sipaduruon; bangsa asing – bangso na leban
atap tarup; peneduh rumah – siosio ni jabu; atap sirap – butar
atas ginjang; di atas – diginjang
atur ture; mengatur – pature, palsu – pinatureture; aturan – ruhut; aturan – tording; aturan peradatan – ruhut ni paradaton;mengatur, membereskan, menyiapkan – paturehon
aura haloho; empat aura – opat haloho
ayam manuk; ayam jantan – jambe
ayo tole; ayo lah – tole ma
bab ( bagian dari cerita) bindu
babat gisgis; membabat rumput – manggisgis
bagi sagi, ragi; membagi samarata – sagi; membagi menurut kemampuan – ragi
bahasa hata; bahasa bijak – ampa ardang;
baik denggan; diperbaiki – dipadenggan; memperbaiki – padengganhononhon; lebih baik – bulusan
balik baliksa; terbalik – tundal sebaliknya, malahan – baliksa
bangkit hehe; bangkitlah engkau – hehe ma ho
banjir sompa, aek sompa
basi bari
basuh, cuci buri; membasuh tangan marburi
bekal borhatborhat; bekal untuk perjalanan – bohalbohal di pardalanantaon ; bohal; bekal yang berharga bagi anak2 kita – bohal na arga di angka ianakkonta
berhenti so; hentikan – pa so; so ho – berhentilah engkau; berhenti – mansohot, berhenti untuk beristirahat – maradian
berut, menjeng berut; cemberut – marberutberut
besan hulahula
biasa somal; kebiasaan – hasomalon; lebih dari biasa – mangalobihi; sangat – na sumalim
bijik sada; sebijik – sampisik
buah, boras; sudah kudengar buah pemikiran kalian – nungga hubege borasni hata muna i
budak hatoban, anak yang dilahirkan oleh hubungan dengan budak – anak hatoban
bubur hare
campak lindak, tercampak – malindak; campakkan – mangalindakhon
candu sandu
capai loja; tuk; tubuh saya sudah capai – nungga loja dagingkon
cara sara
cengang, heran longang; tercengang – tarlongang; keajaiban – halongangan; ibu itu tercengang – mansai longang do inanta i
cepat tibu;cepat kamu datang – tibu ho ro; terlambat – hurang tibu; cepat, segera – gira; segera kami bangun – gira do hupajongjong hami; cepatkan – pahatop, hatophon
cita-cita sintasinta; pengharapan – diparsinta; mengidam(dlm keadaan hamil) – parsintasintaon; na pinarsinta – yang diidamkan
cium umma,mencium – mangumma; saling mencium – masiummaan; berciumciuman – masiummaummaan; cium (bau) ; anggo, anggu; mencium bau – manganggo
colok tulluk; manulluk mata ni horbo – menyolok mata kerbau
cucu cucu dari anak lakilaki – nini; cucu dari anak perempuan – nono
cukup sungkup, tuk; kamu tidak cukup kuat untuk mengerjakan hal itu – ndang tuk gogo mi mangulahon
curiga tiha; tiha rohangku tu ho – saya curiga kepadamu

dagu osangosang; somangisang(h.a)
dahan dangka; cabang pohon – dangka ni hauma; bercabang-cabang – mardangkadangka
dengar bege; didengar – dibege, mendengar – mambege; sedap didengar – lengenlengen; marbinege, martinangi (dengar)perhatikan – tangi,dengarkanlah dulu – pinangi jolo; dengarkan – tangihon; marpananginangian – hohom umbegesa; dung ditangihon gabe dibege
dewata guru; guru sinalisi, guru siniangan, guru mangontang dunia
dulu jolo, yang dulu – najolo, zaman dahulu; tingki na galia
duri potpotan
gantung gantung; bergantung – margantung
garis gurat; tiga garis bertindi-tindih – tolu gurat martinditindi
gema, bunyi saringar; – semua suku kata bergema akhiran a – marsaringar a do ianggo angka anak ni surat i
gembira(hati) las roha
gempa bumi lalo, suhul
gemuruh, gempita marhasak; berengma sampuran i ia tung marhasak i; marhasak soarani ende
gendang(alat musik tradisional) gondang; gendang yg dipergunakan dalam rumah – gondang hasapi; yg dipergunakan diluar rumah – gondang sabangunan; kelengkapan gondang sabangunan – saarune na bolon, gordang, ogung dan hesekatau dengan oltik; penukul gendang – pargonsi; menabuh gendang – margonsi; team pemain gondang – pargual pargonsi
getah gota; getah(pohon karet)- goje; mencampur daging yang sudah dimasak dengan darahnya – manggotai
gugur (kandungan) busbus; digugurkan – dibusbushon
gunung dolok, bukit; perbukitan – dolokdolok; penghuni gunung – pardolok; dinding bukit – garda ni dolok
guru guru;marguru – berguru; menggurui – gurudokhu; hudokpe songon i ndang gurudokhu
gusar, geram busisa
hadap adop; terhadap sesama manusia – maradophon dongan jolma; hadap – dompak, menghadap kanan – dompak siamun
hajar pinsang; menghajar – maminsang
halang(dari penglihatan) onding; dihalangi – diondingi; kalau saya lihat bulan itu, hanya terlihat sedikit karena dihalangi embun – molo hutatap bulan i santopik do i berengon , ai diondingi ombun do i
halau ala ; menghalau – mangala; mengala dengke – menangkap ikan
hambol manfaat; yang ada yang kita manfaatkan – na adong i ma nama nataparhambol
hamil mardenggan pamatang, kalau tanpa suami – mardenggan pamatang alai ndang marhamuliaan
hancur, lebur, luluh lala; hancur hatiku – malala rohangku
hangat las; air hangat – aek las; hati hangat/gembira – las roha
hapus sosa, sesa; penghapus – panosa; ; manosa – menghapus; manesa dosa – menghapus dosa
harap arop; saya berharap – arop do rohangku
harum hushus; bunga itu harum – hushus do bunga I; bau yang harum – uap na hushus
henti, diam so; berhenti – paso; adi; perhentian – adian; beristirahat – maradian
heran marbobok
hidung igung; simanganggo (h.a)
hilir jae
hina bile; dihina – dipabilebile; terhina – tarduru
hitung etong; perhitungan – paretongan; bilang; menghitung jumlah – mamilangi; pehitungan – pamilangion; jumlah – bilangan
hulu julu
huma (sawah ladang) hauma; bersawah ladang – marhauma
ibu inang; ibu yang baik hati inang soripada,; ibu itu – inanta i, our madam; ibu tercinta – inanta tuan laim, inanta tuan laen; inanta parsoduk bolon – ibu suri
ikat ketat holting; terikat erat – hoting; lebih baik terikat erat dari pada putus (lepas) – tumagon na holting sian na tos; ikat kepala – bulang
ikrar padan; ikrar yang telah disepakati dang tidak boleh diingkari – padan siingoton sojadi mose
imbangnya, kawannya angkup; dengan kata lain – angkup ni i; tidak boleh engkau menyembah tuhan yang lain selain Allah bapamu di sorga – ndang marangkup ahu bahenonmu debatam ninna Debatanta
ingkar ose; ingkar janji – mangose padan
istirahat maradian; dia beristirahat untuk bernafas – maradian ma ibana laho pahosahon
jamah, sentuh, pegang -jama; menyentuh – manjama
jarak holang; berjarak – marholang; holangkolang – pemisah; marholangholang/ pulikpulik – masing2 mepunyai pemisah
jelas tangkas; menjelaskan – patangkashon
jenguk topot; menjengukmu – manopot ho; menjenguk dengan membawa makanan – mangirdak
jiwa tondi; ditinggalkan jiwanya – manitondi
juga, kelak muse; kelak – musengani, muse pe
junjung hunti; manghunti hirang – menjunjung keranjang
Kabul, wujud tulus; terwujudlah maksudmu – sai tulusma sangkapmu
kait hait, haithait
kalah tunduk, talu
kampung huta; pulang kampung – mulak tu huta;kumpulan beberapa kampung – lumban; kampung yang baru dibuka – sosor
kata hata; katakan – hatahon; bahasa batak – hata batak; perbendaharaan kata – puro ni hata; kata asal – hata bona; kata tambahan – tamba ni hata, dapat berulang – dirain/dipadomu; kata depan (awalan – panjoloanni; sisipan kata – panoloti; akhir kata – pangunjungi; suku kata – silbe
ke tu; kemana – tu dia
kecambah tumbur; berkecambah – martumbur
kecil metmet, hetek, saling menganggap rendah – masihetehi; sebagian kecil-punsu tali; masa kecil (anak2) –gelleng; kecil sekali – tagiling huit
kelayapan hariapan, dipinggir kotai torop situtu do dongan hariapan
kelelawar, kalong haluang
kerak (nasi) hurhur
keren(bagus, cantik) bagak
keringat hir, hodok: keringatan – hodohan, hodokhodok; jerih payah – hinorus ni hodok
kesimpulan, inti sari impola
koreksi, perbaiki pature; marsipatureturean

kuat gogo, togar; cukup kuat – tolap gogo
gulu kubang; guluan – kubangan; margulu – berkubang
kucil(terasing) tiltil; dikucilkan – tiltil sian hadomuan; terasingi
kumpul pungu; mengumpul papungu; kumpulan punguan
kunyah hudap; mengunya – manghudap, manghudaphudap; mulut – simangkudap(ha)
kunjung topot; tak kunjung tiba – so mardan; mengunjungi untuk bercinta – tandang
laba, untung omo; mangomo – beruntung
lahir tubu, sorang; bila yg lahir laki-laki disebut tubu, bila yg lahir perempuan disebut sorang; melahirkan – mangintubu; ibu – pangitubu; darah – saat melahirkan -darodaro
lamban gele; orang yang lamban – pargele
lancar tulus; patulushon – mengiakan, mengabulkan; melanjutkan perjalanan – manulus pardalananna
lawan alo, dugu, maralo; melawan – mardugu, mangalo; lawan kata – suharsuhar ni hata; berlawanan, terbalik – suhar
lazim somal; dibiasakan – disomalhon
lemak lomak; lemaklemak – lomaklomak
lengking, suara tinggi tapi kecil sihil
lepas lua; sipalua - juru selamat; silua – memberi jalan
lezat torsok, sagat; enak dimakan – tabo diallang
lonceng hulingkuling, giringgiring; lonceng yang kecil – gostagosta
longgar rangkak
luas bidang, tanah dikampung ini masih luas – bidang dope tano diluat on; memperluas dan memperdalam bahasa batak – pabidangkon dohot pabagashon hata Batak
lucu ringkot; lelucon – siringkotringkot
lunak, lembut lamet, lamot;hati (h.a) – silameton
lusa haduan; besok lusa – sogot haduan
main meam; bermain – marmeam, marmeammeam; bermain gala – margala
makin lam; makin besar – lam magodang
makmur duma, maduma; kemakmuran – hadumaon
mandi didi, maridi; mandi pinggir pantai(sungai, danau atau laut) – martapian; mandi sesudah melahirkan membuang semua kotoran – matutuaek
mandiri manjae
mandraguna sahala
marah muruk; dia marah sekali – muruk situtu do ibana
masak lompa, memasak nasi- mangalompa indahan
matang, sempurna tang, remaja yang sudah matang keindahannya saat berenjak dewasa – nungga tang hinaulina; matang pemikirannya; tidak ragu lagi – tang pikiranna
matang masak; lebih sering dikerjakan – lebih matang pengetahuannya – samjumotjot diulahon – lam tumasak ma i di ibana
mau olo; maukah engkau – olo do ho; kemauan – leheng, masing2 menurut kemauannya sendiri – masiboan lehengnabe
mayang meang; rambut keriting (mayang) – meang muli; pilih kasih, pandang bulu – marmeang bahir
melarat lea pogos
merinding mandisir; merinding bulu roma – mandisir imbulu
miskin pogos; kemiskinan – hapogosan
makin lam; makin besar (anak2) – lam magodang
masa sundut; masa yang akan datang sundut na naeng ro
mending tagon; mendingan – tumagon -, tagonana
minta tedek; pemintaminta – partedektedek
mirip suman
miskin pogos; melarat – lea pogos; kemiskinan – hapogosan
musyawarah ria; berkumpul dan bermusyawarah – marria
nafas hosa; tehnik menghembus dan menghisap nafas dalam memainkan alat musik sarune – masiulak hosa
najis, kotor ramun; yang najis – naramun
nama goar; siapa namamu – ise goarmu; ternama – targoar, tardok
nangis tangis; suara tangis yang keras (tangis terisak-isak) – angguk
nasib senasip – sailaon; senasib sepenanggungan – nasailaon
naskah rongkoman; dirongkom – dicetak
nempe l longkot
niat, maksud sangkap; terwujudlah niatmu – sai tulus ma sangkap mi
obor sulu
otak utokutok
pacung, terpacung, terpasung tarbeang – tangan dan kaki terikat, rebah tak dapat bergerak
paha(pangkal) soit
panjat jangkit
pandang taili; memandang, menengok – manaili; pandangan – panailian
pangkal tapuk
panjang ganjang; menunggu lama – ngolngolan; terusmenerus berkepanjangan – ngolngolngolngolan
paruh tuktuk; paruh burung; tuktuk ni pidong
parut hurhur; memarut – manghurhur; hurhuran – alat pemarut kelapa
patungan gugu, margugu; margugu mahita pajonjonghon bagas joro i
patut, layak tama; kerjakanlah yang layak dikerjakan – ula ma na tama
pelawak sijarajiri
pelit, irit holit; mangkolit – mengirit; diirit – hinolit
pematang gadugadu
pendek jempek; saling berpendek-pendekan – marsijempehi; makin kebawah makin pendek – lam tu toru lam jumempek
perlu pola; tidak perlu – ndang pola; perlukah – pola do; tidak perlu – ndang pola
persis, benar, tepat sintong; tepatnya – anggo sasintongna
perut butuha, sihubeon (h.a); perut padi – boltok ni eme
petai(buah) palia
piano/orgen poti marende
pisau pisau raut; pisau sadap – agat; tukang sadap – paragat; pisau cukur – raut parnabung
pohon hau; pohon kemenyan – hau haminjon; pohon langir – hau langir; pohon galagala(sejenis bahan pengobat bengkak) – hau galagala; pohon rau – hau rau; pohon sentul – sotul

pundak abara; sitangkingon (h.a), dari kata tangking, rompean – pikul; menggendong di pundak – ompa, mangompa
pungut ain; anak pungut – anak niain
pusaka pusaka
pusoran pusat
ramai torop; ribur; di kampung yang ramai – dihuta na ribur; menggembirakan – siriburribur
rambut obuk, jambulan; sitarupon (h.a);
rangkaian gasgas; tentang rangkaian kurikulum lokal – marhitehita gasgas
rantai rante
rebah, membujur lunjung; rebah memanjang – tarlunjung; empat aura rebah – opat haloho na tarlunjung
renang lange; berenang – marlange;berenang di sungai simare – marlange tu aek simare
rusa ursa
saat uju, ombas; saat ini – uju on; saat ini – di ombas on; saat ini – saonnari
sadar sunggul;teringat apa yang ada dipikiran – tarsunggul
salah sala; dia yang bersalah – ibana do na sala
sambut ampu; menyambut – mangampu
sampai sahat, ro dina, rasirasa; sampai sekarang – ro dina saonari, sahat tu sadarion, rasirasa nuaeng; sampai mati – rasirasa mate; tidak kesampaian – tarpunjung ; songon halak na tarpunjung, songon tandiang na hapulaon; arang habis besi masih keras – suda arang ndang himpal bosi
sampul lapak; sampulkan baik buku ini – lapahima denggan buku on
sapu sapu; menyapu – manapu
sanak tondong, sisolhot
sandaran sorangan
saran turgas; setiap saran dari teman2 – angka turgas sian angka dongan
sebab bonsir; penyebab – bonsirna; seba – ala; oleh karena itu – alana;; bersebab – marala
sebelah bariba; sebelah sini sambariba on, sebelah sana sambariba an
sebentar satongkin
sedangkan, bahkan gari, sogari, sagari; sedangkan sekolah SD pun tak pernah kualami – sagari sikola rakyat ndang hea hudege
sedih arsak; perasaan sedih – arsak ni roha; menjadi sedih – marsak; membuat susah – mangarsakhon
segar (tanaman) rata
sehat hipas; sehat-sehat – hipashipas
selaras sauduran; udur – bersamas-sama, sejajar; selaras –tu dengan pemikiran pemerintah – sauduran do i dohot pingkiran ni pamarentanta
seluruh, seantero sandok; seantero dunia ini – sandok portibion
semak belukar gasgas
sembah somba; persembahan – tibaltibal
sembunyi buni; persembunyian –habunian; menyembunyikan – bunihon
sempit sosot
sempurna pita- tidak sempurna – so pita; gok; menyempurnakan – pagokhon
senang sonang
senyum martata sumping
sepakat rim; molo dng rim – kalau sudah sepakat; kami sepakatyang mulia!-– satolop do hamirajanami
sering jotjot; lebih sering – jumotjot
serupa/mirip/sama sobok; hata impol nasobok – hata hariapan
serupa suman; sarupa; disamakan – dipahamat,; disamakan seperti memasak ubi mennyalakan radio – dipahamat do huroha songon na mangalompa gadong mamutor radio i
sesak ponjot; terlalu sesak – aponjothu; bersesakan – ponjotponjot
sesal solso, humordit; menyesal dibelakang – sumolsol dipudi
setan sibolis
siap, sedia rade, tipak; sudah siap – nungga rade; menyiapkan tanah ini – patipakhon tanoon; kami siap menerima saran2 – rade do hami manjalo angka turgas
simpan peo; menyimpan – mameop
simpang ambal; menyimpang – marambal; kacau – marambalangan
singgung igat, arbis; kalau disinggung mengenai – molo sinigatan taringot tu; disinggung – diarbis
siram uras; disiram – diurashon
sokongan tumpak
suci lidang; berhati suci – lidang marroha; tidak suci-– so marlidang
sumbangan tumpak
sumber kehidupan parjuragatan
sungut ungut, sungut-sungut – ungutungut
tahu boto; mengetahui – mamboto; diketahui – binoto
takut mabiar, lomos; penakut – parlomos
tambah tamba, tambu, igil; lam; tambah kuat – lam gogo; tambah sedikit – igilhon
tanah tano; rawa2 – tano mate; dataran rendah – habungan; tanah liat – tano dagaldagal, tano tugil
tanggap tangi; mendengarkan – manangihon; doa -tangiang
tanjung tajur; tanah yang menjorong jauh kedanau (tanjung) – tur na masuk dao tu tao
tari(batak) tortor, menari – manortor; tortorhonma – tarikanlah
tebal hapal; embun itu tebal – hapal ombun i
tekan(penekanan) ondol; berdasarkan hal ini – marondolan tuson
tekun (tabah) benget; dia sangat tekun – na nunut do ibana
telan bondut; yang bersumpah palsu – sibondut gana, sibondut labang
teliti sulingkit; pergi menyelidiki perbendaharaan kata Batak yang tersembunyi – laho manulingkiti hahomion ni angka pustahanta
tepih, tolak, tinggalkan tundal; ditepih – ditundalhon
tercengang tarbobok; tarbobok do rohana membege sibontar mata malo marhata batak diboto muse ruhut ni adat batak jala marumpasa
teriak goragora; kalau tidak ada teriakan – molo ndang adong goragora; lengkingan – sihil
tetap titi; menetapkan hari (perkawindan dsb) – maniti ari;tetapkan harinya – titima arina
tikus mossi; kemari tikus itu bersembunyi – tuson do martabuni mossi i
tinggal tading; ditinggalkan – ditadinghon, pinajae; ketinggalan – hatadingan
tolong urup; menolong – mangurupi
tongkat tungkot; tongkat pemukul – gado
tubuh pamatang, simangarudok (h.a)
tulis surat; gurit; menulis – manurat tuliskan – surathon, gurithon; berbagai anak surat di tulisan batak; bunyi “ u” – tudutudu; bunyi “o” – siala atau sikora;bunyi “i” – haluaan; bunyi “u” – haboruan atau haborotan; bunyi e” – hatadingan; bunyi “ng” – hamisaran atau paninggil
tumpah sabur; ditumpahkan – disaburhon
tunduk unduk
tusuk tusuk; manusuk – menusuk
ubah uba, ose; berubah – muba; berubah-ubah, tidak tetap – leplap; berubah – mose
ukiran uhiran, gorga pea, lontik
ukur, perkirakan rajum; unang sai tarajumi arata ni halak an
umum tarias; mengumumkan, memberitahukan orang banyak – - manarias
umum boa; pengumuman – boaboa; memberi tahu – paboahon; kaboa (p.k)
ungkap, terungkap tardas; panatapan na tardas – pandangan yang terungkap
ungsi bungkas; mengungsi – marbungkas; pengungsian – parbungkasan
urus sari; mengurus engkau manarihonho
usap/belai usa; memngusap – mangusa
utama, pemimpin tunggul; memimpin – manungguli
utama, perlu lopok; itulah yang utama – ido na lopok
wawancara panangkasion; memenui untuk wawancara – topot panangkasion

catatan: (p.k) - logat pakat; (s.m) – logat simalungun; (m.d) – logat mandailing
(a.k) – logat angkola

nienet sian Tanobatak
Jaha Sude...

Dali ni Horbo

Dali ni horbo (susu kerbau) adalah salah satu makanan yang khas batak nya!. Makanan ini terbuat dari dali horbo yang dimasak dengan bawang rambu (bawang batak), cabai, daun ubi/ singkong, garam, dan sedikit andaliman. Makanan ini biasa dimasak dengan cara arsik (direbus dengan bumbu).

Makanan ini dapat dengan mudah didapatkan di sekitar Danau Toba, mulai dari Parapat sampai ke Tarutung (Toba). Hampir semua rumah makan di daerah tersebut menyajikan makanan ini. Harganya bervariasi, mulai Rp.5.000 sampai Rp.15.000. Ini tergantung dari kualitas dali nya.

Proses pembuatannya cukup sederhana, sediakan dali, air secukupnya untuk merebus, daun ubi, cabai, garam, bawang rambu, kunyit dan sedikit andaliman. Pertama-tama daun ubi dan bawang rambu disusun diatas kuali, lalu dali di atasnya (dali tidak langsung kena kuali), masukkan bumbu dan air. Lalu kuali ditutup, dan siap dimasak sampai airnya agak mengering.

Dali horbo biasa dijual di onan (pasar rakyat) di sekitar danau toba. Selamat menikmati. Horas.
Jaha Sude...
  • Gambar Logo facebookers Batak
  • . . . Copy dari
  • sampai
  • dan tempel disini . . .
  • description

Video Gallery