BATAK - Andre Omer Siregar

Super fasih berbahasa Inggris dan punya skor TOEFL lebih dari 650 belum cukup untuk menjadi penerjemah Kepresidenan RI. Sebab Anda juga harus menguasai benar kosakata diplomasi, mampu ngotot dan tidak gampang bengong.

"Satu kata bahasa Indonesia, bisa tujuh terjemahannya dan masing-masing punya tekanan berbeda yang kalau salah pilih bisa fatal akibatnya," ujar Andre Omer Siregar, salah seorang penerjemah bagi Presiden SBY.

Memilih kosakata diplomasi yang sesuai, selain cepat dan tepat dengan maksud presiden juga harus mempertimbangkan implikasi dari terjemahan itu. Sebab seberapa kuatnya pesan serta pemahamannya oleh audience sangat ditentukan si penerjemah.

"Kadang kita menghaluskan agar tidak terlalu menohok, tetapi juga menguatkannya untuk memberi bobot. Bagian mana yang harus dikuatkan dan dihaluskan itu yang penting," jelas pria yang memulai karier sebagai penerjemah di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri ini.

Ditemui usai kunjungan Presiden Korea Utara, Kim Yong Nam, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/5/2012), Andre membenarkan selalu ada kemungkinan salah pilih kata, idiom, bahkan terjemahan. Bila sampai terjadi, maka sesegera mungkin harus diperbaiki sebelum tamu negara salah paham, yang dampak politisnya bisa sangat besar.

Maka kemampuan berkonsentrasi dan cepat tanggap juga menjadi persyaratan utama. Sebab seorang penerjemah dituntut untuk mampu simultan menerjemahkan secara lisan pernyataan lengkap presiden baik dalam pertemuan empat mata dan forum-forum internasional yang berlangsung selama berjam-jam.

"Kita menerjemahkannya harus ngejar kalimat demi kalimat. Kalau sampai bengong, bisa-bisa blank. He he he," papar PNS Kementerian Luar Negeri itu sambil terkekeh.

Sebagai persiapan memimalisir kesalahan, Andre selalu mendapat pengarahan langsung dari Presiden SBY sesaat sebelum mulai berpidato. Apa saja yang hendak disampaikan dan bagian mana yang perlu mendapatkan tekanan dan sekeras apa tekanan tersebut harus diberikan.

"Kita juga berkoordinasi dengan penerjemah tamu negara, agar saling paham konteks pidato masing-masing," sambungnya.

Persiapan lebih panjang, dilakukan bila pidato hendak disampaikan dalam forum internasional yang bersifat teknis. Materi awal pidato yang dibuat oleh kementerian teknis yang sering terlalu teknis harus diperbaiki dan disesuaikan kembali keterkaitannya dengan konteks forum bersangkutan.

"Kan tidak semua harus presiden yang sampaikan. Bila ada istilah teknis yang belum paham, kita juga tanya lagi ke kementeriannya agar tidak salah menerjemahkan nanti," jelas Andre.

Kualifikasi lain yang wajib dimiliki oleh penerjemah Kepresidenan adalah kemampuan untuk ngotot dan bernegoisasi. Sebab di dalam forum-forum internasional yang diselenggarakan di luar negeri, sering kali penerjemah dilarang masuk ruangan dengan alasan panitia sudah menyediakan tenaga penerjemah.

"Di forum KTT dan negara tertentu sering penerjemah dilarang masuk ruangan dengan alasan sudah ada penerjemah. Tapi kita harus ngotot memaksa masuk sebab setiap saat dibutuhkan presiden," ujar Andre.

Berminat jadi penerjemah kepresidenan seperti Andre?

0 comments:

  • Gambar Logo facebookers Batak
  • . . . Copy dari
  • sampai
  • dan tempel disini . . .
  • description

Video Gallery